Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dibutuhkan Anggaran Rp186 Triliun Atasi Krisis Pangan Dunia

Dibutuhkan Anggaran Rp186 Triliun Atasi Krisis Pangan Dunia
Rupiah (Foto: Okezone)
A
A
A

Kepala Ekonom Program Pangan Dunia Arif Husain mengatakan, orang-orang di Yaman, Republik Demokratik Kongo, Afghanistan, Suriah, dan Sudan Selatan berisiko terbesar.

"Jika kita tidak membantu, nyawa mereka terancam. Jadi, jika kita tidak membantu, mereka akan meninggal. Setiap hari dalam keadaan normal ada sekitar 21.000 orang yang meninggal karena kelaparan. Setiap hari – bukan karena COVID – setiap hari, seorang anak meninggal setiap 10 detik karena kurang gizi,"

Husain mengatakan tindakan cepat harus diambil untuk membantu penduduk di negara-negara itu dan negara lain yang berisiko. Dia mengatakan rantai perdagangan dan pasokan harus bertindak dan makanan serta persediaan lain yang diperlukan harus disiapkan di muka.

Dia mengatakan lembaga-lembaga bantuan dapat dan harus membantu pemerintah yang memiliki jejaring pengaman dan perlindungan meningkatkan program-program itu.

“Kita tidak boleh melupakan sektor pertanian. Kita memiliki cadangan yang baik sekarang, tetapi jika rantai pasokan berhenti dan benih, pupuk dan lain-lain tidak sampai ke petani atau petani tidak bisa pergi ke ladang mereka, apa yang akan terjadi tahun depan? Tahun depan, kita benar-benar akan kekurangan pangan, dan itu harus kita hindari,” tambahnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement