NEW YORK - Dolar Amerika Serikat mengalami kejatuhan terhadap Euro. Akan tetapi, melonjak terhadap Yen Jepang pada perdagangan Kamis (30/4/2020) waktu setempat.
Hal ini dikarenakan, investor mulai fokus dalam keseimbangan pasar dan kembali ke portfolio mereka di akhir bulan. Euro memantul dan yen turun tajam tepat sebelum kurs valas ditetapkan untuk bulan ini di akhir sesi London.
Baca juga: Dolar Anjlok Imbas The Fed Pertahankan Suku Bunga Acuan AS
Melansir Reuters, Jakarta, Jumat (1/5/2020), Indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang naik menjadi 99,73 setelah pertemuan ECB. Sebelum jatuh kembali pada akhir perdagangan ke 98,99, turun 0,50% pada hari itu.
Euro melonjak 0,77% menjadi USD1,0957, tertinggi sejak 15 April. Dolar naik 0,53% terhadap yen ke 107,27.
Baca juga: Dolar AS Melemah Menanti Hasil Rapat The Fed
Dolar menguat terhadap euro pada Kamis pagi karena saham tergelincir dan setelah Bank Sentral Eropa mengecewakan beberapa investor yang berharap akan memperluas pembelian obligasi menjadi obligasi sampah sebagai bagian dari program pelonggaran kuantitatif.
Itu adalah "kombinasi risiko yang lebih lemah dan reaksi jangka pendek terhadap pengumuman ECB bahwa tidak akan ada ekspansi QE," kata Vassili Serebriakov, ahli strategi FX di UBS di New York.
Baca juga: AS Longgarkan Lockdown, Dolar Malah Bergerak Lesu
Greenback telah melemah dari lebih dari puncak tiga tahun 102,99 pada akhir Maret karena bank sentral global meluncurkan langkah-langkah stimulus besar-besaran untuk melindungi ekonomi dari wabah koronavirus.
(Fakhri Rezy)