Selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, materi belajar yang bersifat teori berjalan baik. Sementara untuk praktiknya akan dilakukan pada saat taruna dan taruni kembali masuk kampus.
“Materi pembelajaran juga kami sesuaikan dengan menerapkan konsep Computer Base Training (CBT). Sementara untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL) para taruna dan taruni disesuaikan menjadi tiga kategori. Pertama, PKL taruna dan taruni yang telah selesai. Kedua, taruna dan taruni yang baru menyelesaikan PKL 50%, diberi tugas tambahan, Sedangkan kategori ketiga, bagi taruna dan taruni yang belum PKL akan dilakukan setelah kondisi normal.” ungkap Sugihardjo.
Jadi meskipun situasi serba terbatas akibat covid-19, BPSDMP tidak mengabaikan kualitas pendidikan dengan menjaga passing grade hasil evaluasi salah satunya dengan menyesuaikan bobot penilaian dengan menerapkan Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester hanya berbobot 60% dari total nilai, sedangkan 40%-nya dari penugasan.
Sebagai informasi, BPSDMP saat ini mengelola 27 kampus yang terdiri dari 20 Politeknik, 1 Akademi, 1 Sekolah Tinggi, dan 5 Balai.
(Dani Jumadil Akhir)