Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Avianca, Maskapai Tertua Kedua di Dunia Ajukan Kebangkrutan ke Pengadilan AS

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 11 Mei 2020 |17:14 WIB
Avianca, Maskapai Tertua Kedua di Dunia Ajukan Kebangkrutan ke Pengadilan AS
Avianca (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Maskapai penerbangan nasional Kolombia, Avianca mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan Amerika Serikat (AS). Hal ini dikarenakan tekanan dari wabah virus Corona atau Covid-19.

Mengutip BBC, Jakarta, Senin (11/5/2020), maskapai tertua kedua di dunia ini telah menutup operasinya sejak Maret 2020. Virus Corona telah memotong dari 80% pendapatannya, dan sedang berjuang menghadapi biaya tetap yang tinggi.

 Baca juga: Viral, Video Menyentuh Hati Staf British Airways Tak Ingin Di-PHK

Nantinya, jika kebangkrutan dikabulkan, Avianca akan menjadi maskapai besar pertama yang mengalami kejatuhan di tengah pandemik.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan mengatakan telah mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan di New York. Proses ini menunda kewajiban perusahaan kepada kreditornya dan memberikan waktu untuk mengatur kembali utang atau menjual bagian bisnisnya.

 Baca juga: Maskapai Sesuaikan Makanan di Atas Pesawat Demi Penghematan

Chief executive Anko van der Werff mengatakan langkah itu diperlukan untuk memastikan maskapai yang terdaftar di New York itu kembali eksis.

"(Nantinya), akan menjadi maskapai yang lebih baik, lebih efisien di mana kami telah beroperasi selama bertahun-tahun," ujarnya.

Lebih dari 140 pesawatnya telah mendarat sejak Presiden Kolombia Ivan Duque menutup wilayah udara negara itu pada bulan Maret. Tercatat 20.000 karyawannya diberhentikan dengan status cuti yang tidak dibayar.

 Baca juga: Pukulan Besar bagi Industri Penerbangan, Pendapatan Anjlok hingga PHK

Sebelumnya pernah Avianca mengajukan kebangkrutan pada awal 2000-an, dan selamat oleh kesepakatan dengan taipan minyak Bolivia Jerman, Efromovich. Maskapai ini tumbuh dengan cepat di bawah pengawasannya, tetapi utang yang tumbuh menyebabkan kudeta dewan direksi terhadap Efromovich tahun lalu. Sekarang dijalankan oleh Kingsland Holdings.

Pandemi virus corona telah memberikan pukulan besar bagi industri penerbangan internasional, karena sejumlah pemerintah memberlakukan pembatasan perjalanan dan tindakan pembatasan.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement