MANADO - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terdampak pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). Seperti dialami oleh Mariani Montu, pemilik UMKM kerajinan Sang Bayu Handycraft yang terpaksa banting setir dengan membuat masker untuk bisa bertahan hidup.
Sebelum adanya pandemi, usaha Mariani tergolong sukses, setiap bulannya dia bisa meraup untung sampai dengan Rp25 juta per bulan. Jumlah tersebut didapat dari penjualan souvenir kerajinan tangan, kaos, dan kain batik produksinya sendiri.
Baca Juga: Fakta di Balik Penyelamatan UMKM dari Virus Corona
Namun sejak pandemi melanda, omzet dari usaha yang sudah digelutinya sejak 2012 itu mulai menurun drastis sampai dengan 90 persen. Mariani terpaksa harus putar otak mencari cara untuk bisa bertahan demi menghidupi dirinya dan 12 orang karyawannya.
"Sejak awal Maret sudah mulai sunyi, sudah tidak ada pengunjung sama sekali, dalam tiga minggu itu kamikan tetap ada biaya hidup dengan orang-orang kerja, jadi berpikir bagaimana caranya supaya tetap ada uang, dapat penghasilan," ujar Mariani kepada Okezone.

Mariani kemudian mencoba membuat masker kain yang saat itu banyak dicari orang. Dengan dibantu beberapa karyawannya, dia mulai memproduksi masker dan menjualnya dengan bantuan pedagang asongan.
Baca Juga: Sederet Cara Pelaku UMKM Bisa Naik Kelas di Tengah Pandemi Covid-19
Sayang usahanya itu belum berdampak signifikan. Dia kemudian menjual masker hasil produksinya dengan mempostingnya di media sosial Facebook.
"Ternyata di situ banyak peminatnya. Dan juga saya mulai menghubungi kepala-kepala dinas atau pejabat-pejabat, Alhamdulillah mereka tertarik dan mulai pesan paling sedikit lima lusin, nah itu sangat membantu," kata Mariani.