Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Potensi Sumber Energi Matahari di Indonesia

Taufik Fajar , Jurnalis-Senin, 18 Mei 2020 |12:53 WIB
Potensi Sumber Energi Matahari di Indonesia
Potensi Matahari Jadi Sumber Listrik di Indonesia. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan energy fosil sebagai sumber energi utama di dalam negeri. Dibutuhkan sumber energi baru untuk mencukupi kebutuhan listrik yang kian bertambah.

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), salah satu sumber energi yang akan dikembangkan ke depan adalah surya. Pemanfaatan matahari di Indonesia sebagai sumber energi dinilai sebagai langkah yang tepat.

Baca Juga: Mengenal Perovskite, Mineral Baru Sumber Energi Listrik Masa Depan

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDD Agung Pribadi menjelaskan, potensi pengembangan energi surya di Indonesia sangat besar, tercatat Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 207,8 Giga Watt Peak (GWp) dengan realisasi mencapai 0,15 GWp.

Pada 2020 tambahan kapasitas pembangkit EBT ditargetkan sebesar 933 MW dengan PLTS sebesar 78 MW. Oleh karena itu, Pemerintah terus berupaya mendorong pemanfaatan energi surya secara optimal dengan melibatkan seluruh stakeholder.

Baca Juga: Cara Dapatkan Listrik Gratis dengan Akses Website PLN

"Penggunaan energi surya sebagai green energy menggunakan clean technology harus menjadi pilihan dan prioritas bagi kita untuk mendukung sustainability," kata Agung, dalam keterangannya, Senin (18/5/2020).

Menurut International Energy Agency (IEA), tenaga surya telah menyuplai sekitar 592 Giga Watt atau hanya sekitar 2,2% saja dari pemakaian tenaga listrik dunia sebesar 26,571 Giga Watt di tahun 2018. Setelah maraknya pemasangan Photovoltaic (PV), maka pemakaian tenaga surya meningkat menjadi 100 Giga Watt atau 20% dari pemakaian listrik dunia. Lebih dari 90% pemasangan panel photovoltaic (PV) dibuat dari Kristal silicon.

Hal ini sejalan dengan semakin kompetitifnya rata-rata harga listrik pembangkit tenaga surya. Berdasarkan laporan International Renewable Energy Agency (IRENA), pembangkit tenaga surya sudah sangat kompetitif dibandingkan pembangkit dari energi fosil, seperti dari minyak, gas dan batubara, dengan rata-rata harga listrik turun sekitar 75% atau dibawah 10 cent USD/KWh.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement