JAKARTA - Perusahaan jaringan transportasi Uber akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 600 pekerjanya di India. Ini sebesar 25% dari pekerjanya di negara tersebut.
Para pekerja yang terkena PHK kebanyakan adalah pekerja di bagian sistem pendukung Uber, bukan sopir Uber. Namun Uber menolak berkomentar tentang berapa banyak sopir Uber yang dimilikinya di India.
Presiden Uber untuk India dan Asia Selatan, Pradeep Parameswaran meminta maaf kepada para pekerja yang di-PHK. Dia mengatakan, melakukan PHK merupakan hari yang sangat menyedihkan bagi perusahaan.
Baca juga: Ini 3 Hal yang Harus Anda Jaga Usai Di-PHK
Parameswaran menambahkan, Uber akan memberikan 10 minggu gaji dan enam bulan asuransi kesehatan untuk pekerja yang terkena PHK.
Baca juga: Makin Banyak, Korban PHK di Daerah Ini Tembus 1.133 Orang di 12 Perusahaan
Seperti dilansir dari CNN Business, pengurangan pekerja tersebut merupakan bagian dari putaran terakhir pemutusan hubungan kerja yang diumumkan Uber pekan lalu. Perusahaan ini telah melakukan PHK total sebanyak 6.700 pekerja.
Uber mengalami tekanan kuat akibat pandemi Covid-19 di bisnis intinya. Di India, Uber beroperasi di 50 kota awal bulan ini. Namun sebagian wilayah di India memberlakukan lockdown.
Dengan berkurangnya permintaan penumpang yang naik Uber karena orang harus tetap di rumah menghindari virus corona, maka Uber mencari cara lain untuk meningkatkan pemasukannya.
Uber telah bermitra dengan perusahaan grosir online Bigbasket. Selain itu juga meluncurkan layanan pengiriman paket baru di India.
(Dyah Ratna Meta Novia)