Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Istilah New Normal Dinilai Kurang Tepat untuk Kasus Corona, Kenapa?

Wilda Fajriah , Jurnalis-Jum'at, 29 Mei 2020 |11:17 WIB
   Istilah <i>New Normal</i> Dinilai Kurang Tepat untuk Kasus Corona, Kenapa?
New Normal (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, penggunaan istilah new normal yang dicanangkan pemerintah dinilai tidak tepat. Istilah new normal tidak tepat digunakan jika korban dari bencana non alam itu masih memakan korban dengan jumlah yang sama setiap harinya.

"Istilah new normal kan diperkenalkan pada 2004. Pada waktu itu, setelah kejadian tsunami di Aceh selesai, baru diterapkan new normal," ujarnya dalam acara IDX Channel Jumat (25/5/2020).

Baca Juga: Mal Dibuka, Buruh Khawatir Ancaman Gelombang Kedua Covid-19

Namun, ia menjelaskan, jika istilah new normal digunakan pada saat ini justru dinilai kurang tepat karena vaksin virus corona belum juga ditemukan. Di sisi lain, tata cara pencegahan juga belum ditemukan.

"Nah kalau corona kan belum ada vaksinnya, belum ditemukan pencegahan droplet. Menurut saya istilah new normal tidak tepat untuk ditetapkan di kasus corona," jelasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement