JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, selama 4 tahun di bawah pemerintahan Presiden Jokowi, sebenarnya kita sudah mulai membangun industri yang punya nilai tambah. Seperti industri di Morowali, Konawe, dan Weda Bay.
Industri yang terintegrasi mulai dari nikel sampai turunannya sudah mulai dilakukan. Salah satu sektor yang menjadi fokus pemerintah dalam skenario pemulihan ekonomi di Indonesia pascapandemi adalah hilirisasi mineral dan batubara (minerba).
Â
"Namun, saya melihat ada tantangan dalam mengembangkan industri ini, yaitu kurangnya tenaga kerja lulusan sarjana dan diploma dalam bidang teknik," ujar Luhut dalam akun Instagramnya @luhut.pandjaitan belum lama ini.
 Baca juga: Menko Luhut: Investor Wajib Transfer Teknologi di Indonesia
Menurut Luhut, berdasarkan data BPS pada tahun 2019, mayoritas tenaga kerja di Indonesia berpendidikan SD ke bawah dengan jumlah sebesar 52,4 juta orang. Sedangkan lulusan Sarjana hanya 12,61 juta dan Diploma I/II/III dengan 3,6 juta orang.
 Baca juga: Kasus Covid-19 Cetak Rekor, Menko Luhut: Tetap Disiplin
Oleh karena itu, terang Luhut, dia ingin semua pihak fokus menyiapkan program pengembangan SDM untuk kebutuhan industri yang terintegrasi. Harus ada koordinasi yang solid antara Kementerian dan Lembaga terkait lainnya untuk merumuskan kebijakan dan program pengembangan studi serta kurikulum pendidikan vokasi, khususnya terkait Industri logam.
(DRM)