JAKARTA - Kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam saat ditahan polisi berujung pada unjuk rasa di berbagai negara bagian AS. Pengunjuk rasa protes keras kebrutalan polisi yang menangkapnya.
Namun sayang unjuk yang bermulai damai jadi penuh kekerasan. Bahkan hingga merusak banyak toko dan menjarah barang-barangnya.
Toko-toko Apple termasuk salah satu toko yang dijarah. Toko-toko Apple yang diserang atau dijarah berada di Washington D.C., Los Angeles, San Francisco, New York, dan Philadelphia.
Baca juga: New Normal, Apple Buka Kembali 100 Toko
Berikut adalah fakta mengenai dampak ekonomi dari kerusuhan di AS yang dirangkum Okezone:
1. Penjarahan di Toko Ritel
Unjuk rasa yang berubah jadi penjarahan terjadi di New York, Chicago, Los Angeles. Di Los Angeles sendiri, penjarahan terjadi di toko pakaian Alexander McQueen di Rodeo Drive.
Sedangkan toko Gucci ditandai dengan slogan grafiti berbunyi, "Ganyang orang kaya." Benar-benar kerusuhan mirip kerusuhan 98 di Indonesia akibat kesenjangan ekonomi dan sosial.
Sementara di Grove Shopping Centre di dekatnya, yang menampung 51 toko kelas atas, Nordstrom, Ray Ban, dan Apple dibobol.

2. Banyak Toko Tutup
Penutupan toko dilakukan di Minnesota. Selain itu toko-toko di Minneapolis juga banyak yang tutup.
Toko Lake Street di Minneapolis, dekat tempat Floyd dibunuh mengatakan, mereka baru akan membuka kembali toko pada akhir tahun ini.
"Tentu saja ada potensi keresahan sosial akan memukul bisnis-bisnis tertentu seperti peritel dan restoran," kata Direktur Per Stirling Robert Phipps seperti dikutip dari Reuters.