JAKARTA - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) membukukan laba bersih sebesar Rp4,1 triliun dan EBITDA Rp6,4 triliun. Hal ini menyusul adanya kenaikan pendapatan dari Rp21,2 triliun menjadi Rp21,8 triliun atau sebesar 3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan, angka Rp21,8 triliun dari pendapatan ini didominasi oleh penjualan batu bara domestik dengan kontribusinya sebesar 57%. Kemudian ada penjualan batu bara ekspor sebesar 41%.
Baca Juga:Â Harga Saham Terjungkal di Bawah Rp2.000, PTBA Siap Lakukan Buyback
"Pendapatan ini terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 57%, penjualan batu bara ekspor sebesar 4%, dan aktivitas lainnya sebesar 2% yang meliputi penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah dan inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa," ujarnya dalam telekonferensi, Rabu (10/6/2020).
Arviyan menambahkan, pencapaian laba dan pendapatan ini tentu didukung oleh kinerja operasional perusahaan yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, produksi batu bara perseroan mengalami kenaikan 10,2% dari tahun sebelumya atau naik menjadi 29,1 juta ton.
Baca Juga:Â Gandeng Air Products & Chemicals, PTBA Garap Gasifikasi Batu Bara
"Kapasitas angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 24,2 juta ton atau naik 7,0% dari tahun 2018," ucapnya.
Kenaikan produksi dan angkutan batu bara ini mendorong kenaikan penjualan batu bara. Sepanjang 2019, Perseroan berhasil menjual batu bara sebesar 27,8 juta ton atau naik 13% dari tahun sebelumya.