JAKARTA – Kartu kredit memang memudahkan bagi para penggunanya yang ingin bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai untuk makan di restoran, jalan-jalan dan belanja daring. Namun ibarat pisau bermata dua, kartu sakti itu bisa menjadi musibah bila pengguna tak bijak memanfaatkannya.
Salah satu dampak negatif dari memiliki kartu kredit ketika pemilik menggunakannya untuk perilaku konsumtif. Gesek sana gesek sini, tanpa memperhatikan risikonya. Akibatnya, pada akhir bulan penggunanya akan menerima tagihan utang yang menggunung. Tak mampu membayar sekaligus, pemakai akan menerima beban bakal kena biaya denda dan bunga yang tinggi.
“Jadi, menurut saya, kartu kredit itu benda mati, dia kayak pisau. Tapi pada saat yang bersamaan, pisau itu bisa untuk nusuk orang. Dia benda mati, jadi menurut saya tergantung dari pemakainya,” kata Perencana Keuangan Oneshildt Financial Planning, M. Andoko kepada Okezone, Jumat (12/6/2020).
Baca Juga:Â Bijakkah Menggunakan Kartu Kredit di Tengah Pandemi Covid-19?Â
Menurut dia, di balik efek negatif penggunaan kartu kredit yang tak bijak itu, mempunyai dampak positif juga. Salah satunya bisa digunakan untuk membayar kebutuhan yang mendesak, namun di satu sisi harus juga mengeluarkan pembelian kebutuhan rumah tangga. Sehingga, jika memiliki kartu kredit bisa menggunakan pembayaran rumah tangga dengan kartu kredit.
“Tapi pada bulan depan bayar sesuai dengan yang dibelanjakan sebelum jatuh tempo. Kedua, kalau kita rajin lakukan itu, kita dapat poin, bisa kita tukarkan poinnya. Jadi Anda bisa jalan-jalan dari yang Anda konsumsikan,” ujarnya.
Baca Juga: Ingin Terbebas dari Utang, Alasan Ivan Gunawan Gunting Kartu KreditÂ
Dia mencontohkan, dirinya merupakan seorang pengguna kartu kredit. Namun, alur pemakaian dan pembayarannya harus diatur. Beberapa waktu lalu, dirinya pergi jalan-jalan ke Belitung bersama 4 anggota keluarganya.
“Saya berempat ke Belitung harusnya bayar Rp 9 juta, saya hanya bayar 1,1 juta, karena memanfaatkan poin. Tapi memang hati-hati buat yang menggunakan. Kalau dia banyak lebih tahu untuk konsumtifnya, jangan,” katanya.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)