JAKARTA - Negara-negara kawasan Eropa mengecam keras mundurnya Trump dari perundingan tentang pengenaan pajak pada perusahaan-perusahaan teknologi raksasa.
Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, berbicara kepada France Inter, menyebut hal itu sebagai “provokasi” dan mengatakan Prancis masih akan memberlakukan pajak meskipun Amerika kini mengubah sikapnya.
Baca juga: Calon PM Inggris Cari Cara Pajaki Google Cs
Le Maire merujuk pada surat yang dikirim Menteri Keuangan Amerika Steven Mnuchin kepada para menteri keuangan Perancis, Spanyol, Italia, dan Inggris bahwa ia menangguhkan perundingan tentang pajak itu.
“Surat ini merupakan provokasi. Ini provokasi terhadap semua mitra di Organisasi Pengembangan dan Kerja Sama Ekonomi (OECD) ketika hanya tinggal sedikit lagi mencapai perjanjian tentang pengenaan pajak perusahaan-perusahaan digital raksasa ini,” ujar Le Maire dilansir dari VOA, Jumat (19/6/2020).
Dalam pernyataannya, juru bicara Departemen Keuangan Amerika Monica Crowley mengatakan Amerika telah “mengusulkan penangguhan” dalam perundingan dengan negara-negara itu karena sedang memusatkan perhatian untuk mengatasi pandemi virus corona dan memulai kembali kegiatan perekonomian.
Negara-negara itu telah merundingkan perjanjian internasional tentang pengenaan pajak secara global. Pajak teknologi ini dimaksudkan untuk mencegah langkah pengelakan pajak oleh beragam negara, tetapi Amerika mengatakan perjanjian pajak teknologi itu secara tidak adil mendiskriminasi perusahaan-perusahaan AS seperti Amazon dan Google.
Wakil Amerika Untuk Urusan Perdagangan Robert Lighthizer telah mengesampingkan upaya OECD dengan mengatakan negara-negara yang terlibat itu sedang berupaya merugikan perusahaan-perusahaan Amerika. “Kami tidak ingin menjadi bagian dari hal itu,” katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)