JAKARTA - Bangunan Rumah Tahanan atau Rutan Kelas I A di Jl Slamet Riyadi, Solo, tiap hari didatangi puluhan orang untuk sekadar berfoto.
Warga berbondong-bondong berfoto dengan latar belakang bangunan yang belum lama ini direnovasi tersebut. Usut punya usut, warga tertarik berfoto dengan properti seperti sepeda kuno hingga perangkat gamelan yang sengaja ditambahkan pengelola sebagai daya tarik.
Baca Juga: Bidik Berkantong Tebal, Menko Luhut Ingin Kurangi Turis Level C
Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Rutan Solo Andy Rahmanto mengaku, tidak menyangka renovasi bagian depan rutan itu menarik animo warga Soloraya. Setiap hari puluhan orang silih berganti datang untuk sekadar berfoto di bagian depan Rutan Solo itu.
“Pantauan kami properti sepeda jadul paling digemari masyarakat. Kami juga tidak bisa melarang masyarakat berfoto di sana. Yang paling penting tetap memperhatikan norma sosial dan peraturan yang berlaku,” papar dia, dikutip dari Solopos, Jumat (19/6/2020).
Baca Juga: New Normal di Destinasi Wisata Indonesia, Kemenparekraf Tekankan Kebersihan hingga Keamanan
Dia menambahkan, mayoritas warga datang selepas waktu magrib. Mereka berhenti selama beberapa menit untuk berfoto lalu pergi. Hingga malam hari ada saja masyarakat yang datang.
“Beberapa waktu lalu Dishub dan Satlantas Polresta Solo menyosialisasikan protokol kesehatan di depan rutan. Sangat bagus sekali, semoga masyarakat yang berfoto tetap memperhatikan protokol kesehatan,” imbuh dia.
Dia berharap masyarakat yang datang untuk berfoto di depan Rutan Solo tak melupakan protokol kesehatan demi pencegahan penularan Covid-19.