Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

8 Fakta Menarik Stasiun Terpadu, RI Bukan Bangsa Wacana hingga Tanah Abang Complicated

Taufik Fajar , Jurnalis-Sabtu, 20 Juni 2020 |09:16 WIB
8 Fakta Menarik Stasiun Terpadu, RI Bukan Bangsa Wacana hingga Tanah Abang <i>Complicated</i>
Stasiun Terpadu (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia memiliki empat stasiun terpadu yang membuktikan bahwa Indonesia bukan bangsa wacana. Peresmian stasiun terpadu dilakukan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur DKI Jakarta pada Rabu 17 Juni 2020 yang dipusatkan di Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Sudirman.

Keempat stasiun tersebut yakni Stasiun Terpadu Tanah Abang, Juanda, Pasar Senen dan Sudirman.

Stasiun terpadu terintegrasi dengan moda transportasi seperti MRT, Kereta Rel Listrik, KA Bandara, transportasi online, hingga bajaj.

Baca Juga: Erick Thohir hingga Menhub Resmikan 4 Stasiun Terpadu, Ini Lho Fasilitasnya 

Berikut beberapa fakta menarik soal Stasiun Terpadu seperti dirangkum Okezone, Jakarta, Sabtu (20/6/2020)

1. Menjadi Kenyataan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku sudah merencanakan untuk mengintegrasikan transportasi di Jakarta. Tujuannya memudahkan mobilitas masyarakat.

Oleh karena itu, dirinya mengapresiasi atas integrasi yang dilakukan di Stasiun Tanah Abang yang kini berbasis terpadu. Apalagi, hal ini juga sudah direncanakan oleh Presiden Joko Widodo sejak lama.

"Saya mengapresiasi apa yang kita bicarakan menjadi suatu kenyataan. Presiden terus menghimbau merapatkan ini agar TOD menjadi keniscayaan," ujarnya.

2. Bisa Pergi ke Mana-Mana

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, adanya stasiun terpadu ini akan memudahkan mobilitas masyarakat. Sebab masyarakat akan dimanjakan dengan transportasi yang semakin mudah.

Baca Juga: Bangun Stasiun Terpadu, Erick Thohir Ibaratkan Jangan seperti Pemadam Kebakaran 

Pasalnya, Stasiun terpadu terkoneksi dengan berbagai moda mulai kereta, termasuk KRL dan MRT. Selain itu terkoneksi juga dengan moda lain seperti Transjakarta, angkot, bajaj, sampai taksi dan ojek online.

"Dengan terbangunnya tanah abang ini maka penumpang yang membutuhkan angkutan massal dengan gampang dari Soetta ke Tanah Abang, dari tanah abang bisa kemana mana," ujarnya.


3. Fasilitas Stasiun Terpadu

Pada tiap stasiun terpadu juga dilakukan penataan lokasi demi kenyamanan para penumpang saat menunggu, antara lain dengan pemanfaatan lahan untuk pengendapan dan naik-turun ojek online, ojek pangkalan, bajaj, bus kecil (Jak Lingko dan regular), lokasi halte transjakarta, mikrotrans, dan lain-lain.

Tak hanya penataan jalur naik-turun angkutan umum, penataan fasilitas dan sarana- prasarana juga telah dilakukan. Misalnya, membenahi selasar dan fasilitas pejalan kaki, lay bay bus TransJakarta, penyediaan rambu pengarah hingga penataan pedagang kaki lima.

4. Kerjasama BUMN, BUMD dan Swasta

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, peresmian Stasiun Terpadu ini menunjukkan telah terbangunnya ekosistem yang sehat antara BUMN, BUMD, dan pihak swasta dalam memberikan layanan transportasi terintegrasi bagi masyarakat.

"Hal ini juga merupakan keinginan dari Presiden Jokowi agar Jakarta sebagai ibukota memiliki sistem pengelolaan transportasi terpadu yang saling terhubung," ujarnya.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara BUMN melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan Pemprov DKI melalui PT MRT Jakarta (Perseroda) mengenai usaha patungan untuk mengelola stasiun terpadu di ibu kota. Dalam perjanjian tersebut tujuannya adalah untuk membenahi empat stasiun pelopor tersebut agar konektivitas transportasi berjalan lancar.

Perjanjian hari ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden mengenai pengelolaan sistem moda transportasi yang terintegrasi. Presiden Jokowi meminta agar pengelolaan moda transportasi bisa di integrasikan.

“Arahan Presiden adalah untuk membentuk perusahaan yang melakukan pengelolaan moda transportasi publik yang terpadu dan terintegrasi. Alhamdulillah arahan tersebut dapat terealisasikan,” kata Erick.

5. Anies Minta Stasiun Terpadu Ditambah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, saat ini ada 4 stasiun yang dijadikan stasiun terpadu. Jumlah stasiun bertambah satu karena rencananya hanya 3.

"Dan kita tahu bahwa Stasiun Tanah Abang ini tidak berdiri sendiri. Ini ada 4 tadi Pak Erick (Menteri BUMN) sampaikan 10 Januari 4 (stasiun), pada saat rapat waktu itu 3 diusulkan tambah 1 jadi 4. (Stasiun) Senen, Sudirman, Juanda selain Tanah Abang," kata Anies.

Anies bilang, selanjutnya ada 4 stasiun lagi dikembangkan. Tapi, Anies mengusulkan ditambah satu lagi untuk dijadikan stasiun terpadu yakni Stasiun Kota.

"Jadi usul Kota Tua dan bila ini kita lakukan kebetulan kami juga sedang dalam proses penataan di sana. Harapannya nanti kita bisa benar-benar mewujudkan fasilitas kendaraan umum massal yang terintegrasi karena kita tahu persis ketika bahwa ketika kendaraan umum itu tersedia tapi tidak terintegrasi maka masyarakat tidak akan menggunakannya dengan optimal," jelasnya.


6. 5 Stasiun Terpadu Bakal Dirapikan Butuh Rp40 Miliar

Pemerintah bersama Pemprov DKI Jakarta akan melakukan revitalisasi pada lima stasiun. Kelima stasiun tersebut yakni Manggarai, Tebet, Gondangdia, Palmerah dan Jakarta Kota.

Revitalisasi empat stasiun ini menyusul dari integrasi pada empat stasiun. Keempat Stasiun tersebut yakni Stasiun Tanah Abang, Pasar Senen, Juanda dan Sudirman.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, biaya untuk melakukan revitalisasi pada lima stasiun tersebut yakni Rp40 miliar. Angka tersebut lebih besar dari integrasi pada empat Stasiun yang hanya Rp25 Miliar.

"Biayanya diperkirakan sekitar Rp40 miliar, kalau kemarin untuk empat stasiun sekitar Rp25 miliar," ujar Anies.

7. Stasiun Terpadu Bukti Indonesia Bukan Bangsa Wacana

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengaku gembira atas diresmikannya stasiun terpadu pada hari ini. Hal ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi

Menurut Erick, selama ini yang menjadi persoalan dari bangsa Indonesia adalah terlalu banyak wacana. Namun implementasinya dinilai sering kali tidak ada hasilnya.

"Ini bisa memberikan inspirasi dan membuktikan sebenarnya kita sebagai bangsa itu bisa, selama ini stigma Indonesia hanya bangsa wacana hari ini terbukti dengan segala kesulitan bisa impementasikan sesuatu yang tadinya sangat berat dengan gotong royong, hari ini bisa (terealisasi)," ujarnya.

8. Peresmian Stasiun Terpadu, Menhub: Tanah Abang Ini Complicated

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sangat mendukung rencana terintegrasinya moda transportasi di stasiun terpadu seperti Stasiun Sudirman, Tanah Abang, Djuanda dan Pasar Senen. Menurutnya, integrasi ini sulit apalagi di Stasiun Tanah Abang.

"Saya apresiasi apa yang kita sudah bicarakan dengan Menteri BUMN (Erick Thohir) dan KAI, jadi satu kenyataan. Presiden juga menimbagu agar TOD adalah keniscayaan dan suatu keharusan bangun TOD, karena disitulah cermin antar moda bisa dilaksanakan dengan baik," tuturnya.

Budi mengaku, integrasi moda transportasi utamanya yang ada di Jakarta, selama ini belum terlaksana dengan maksimal. Apalagi di Stasiun Tanah Abang yang memang sangat krusial.

"Jadi saya apresiasi tempat ini jadi contoh dan kita jadikan tempat lain yang lebih mudah. Karena Tanah Abang ini tempat tersulit, complicated. Oleh karenannya tepuk tangan untuk Gubernur DKI dan teman-teman sekalian," tuturnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement