Dirinya yakin, kondisi riil dalam skala yang lebih luas, tidak akan jauh berbeda dengan gambaran dari survey ini, mengingat sebagian besar perekonomian di DIY ditopang oleh bisnis UMKM.
Dunia usaha, katanya, masih punya harapan untuk bisa melangsungkan usahanya. Namun mengingat sebagian besar mengalami penurunan omset, dan bahkan tidak sedikit yang omsetnya nol, maka perlu berbagai stimulus dari pemerintah, berupa berbagai keringanan terkait pajak dan pembayaran angsuran pinjaman. Kebijakan ini, juga perlu diikuti dengan pemberian fasilitas pinjaman lunak, agar para pelaku UMKM dapat mulai menggulirkan usahanya kembali.
“Hal-hal yang dapat memberatkan, harus dihilangkan dulu. Kalau perlu ada negosiasi khusus dengan lembaga pembiayaan. Syukur kalau bisa dilakukan pemutihan. Selama ini, kebijakannya hanya berupa penundaan pembayaran pokok hutangnya, sedangkan pembayaran bunga tetap dilakukan. Harapannya, kalau bisa benar-benar bisa dihentikan dulu kewajiban pembayaran sampai usaha mereka stabil kembali,” katanya.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, di sisi lain mengatakan bahwa Tokopedia, sebagai perusahaan teknologi Indonesia yang terus bertransformasi menjadi Super Ecosystem, terus berupaya mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.
Salah satunya melalui #JagaEkonomiIndonesia, Tokopedia mempercepat adopsi digital bagi pegiat usaha lokal terutama UMKM, lewat berbagai kolaborasi bersama mitra strategis, misalnya pemerintah.
“Bersama sejumlah instansi di Yogyakarta, baik di tataran provinsi, daerah, kota, kabupaten dan instansi lainnya, Tokopedia telah melatih dan memberdayakan ribuan UMKM di Yogyakarta. untuk memulai dan mengembangkan usaha melalui kanal digital, dalam hal ini ekosistem Tokopedia,” katanya.
Pelatihan ini dilaksanakan demi mempersiapkan para pegiat UMKM untuk bersaing dan berkontribusi lebih terhadap perekonomian di era digital sekaligus new normal.
Saat ini, terdapat lebih dari 8,1 juta penjual di Tokopedia yang 94%nya berskala ultra mikro. Pihaknya, kata Astri, terus berkomitmen memberikan panggung seluas-luasnya bagi mereka untuk berjuang, khususnya di tengah pandemi COVID-19.
Tokopedia juga menyiapkan halaman dan kampanye khusus untuk untuk mempermudah masyarakat Yogyakarta memenuhi kebutuhan sehari-hari dari penjual yang juga berdomisili di Yogyakarta sehingga bisa lebih efisien.
“Dengan berbagai inisiatif ini, Tokopedia berharap dapat ikut mempercepat peningkatan perekonomian digital daerah, mengingat UMKM lokal adalah penyokong lebih dari 60% pendapatan Indonesia,” pungkas Astri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)