JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat kerugian Rp38,88 triliun di kuartal I-2020. Kerugian itu terjadi akibat pelemahan Rupiah.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan, pihaknya optimis operasional PLN bisa bertahan hingga akhir tahun meski kondisi keuangan pada kuartal pertama tidak menggembirakan. Hal itu terjadi apabila pemerintah membayarkan kompensasi utang sebesar Rp45,42 triliun.
"Jadi dengan masuknya dana itu, kami akan pastikan operasional tetap aman sampai berakhirnya 2020," ujar dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (25/6/2020).
Baca Juga: Rincian Utang Pemerintah Rp48 Triliun di PLN, Kapan Dibayar?
Kemudian, lanjut dia, di samping pembayaran kompensasi utang dari pemerintah, Perseroan juga akan mengoptimalkan penjualan listrik dari pelanggan.
"Dengan hal itu, kami berharap operasional bisa tetap berjalan dan memberikan pelayanan ketenagalistrikan yang berkualitas dan diandalkan," ungkap dia.
Baca Juga: DPR Panggil Dirut PLN Bahas Pencairan Utang Pemerintah Rp48,4 Triliun
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima mempertanyakan kondisi keuangan yang rugi Rp38,88 triliun pada triwulan I 2020.
"Kami telah mendengar mengalami kerugian Rp38 triliun itu. Maka apa sih yang hal tersebut bisa terjadi?" tanya dia kepada Dirut PLN Zulkifli Zaini.