JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat kinerja positif pada sektor kelautan dan perikanan, meski di tengah pandemi virus corona. Kinrja ini merupakan kerjasama antara pemerintah dengan dunia usaha.
Dalam perikanan budidaya, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Yugi Prayanto mengatakan, pemerintah cukup jeli membangun kerjasama dengan pihak swasta untuk melakukan observasi dan eksploitasi budidaya yang potensinya demikian besar sehingga menjadi salah satu program prioritas.
Selain perikanan tangkap, perikanan budidaya sangat menjanjikan untuk menopang kinerja ekspor. “Udang, tuna, tongkol, cakalang, cumi sotong, gurita, rajungan, kepiting dan rumput laut adalah komoditas yang ideal,” ujarnya, dalam keterangannya, Selasa (30/6/2020).
Baca Juga: Kabar Baik, Ekspor Kentang Sumatra Naik 300% di Masa Krisis Covid-19
Berdasarkan Badan Pusat statistik triwulan pertama 2020, ekspor dari budidaya perikanan komoditas sangat menjanjikan. Udang mendominasi ekspor dengan nilai mencapai USD466,24 juta (37,56%). Tuna-tongkol-cakalang (TTC) dengan nilai USD176,63 juta (14,23%).
Kemudian cumi-sotong-gurita dengan nilai USD 131,94 juta (10,63%). Disusul rajungan-kepiting dengan nilai USD105,32 Juta (8,48%) dan rumput laut dengan nilai USD53,75 Juta (4,33%).
Baca Juga: Ekspor Makanan Olahan RI Laris Manis, Paling Banyak Diekspor ke AS
“Budidaya bagus untuk penciptaan lapangan kerja, meningkatkan taraf hidup petambak, dan menjaga kelestarian” kata dia.
Kadin berharap, sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi ujung tombak perekonomian nasional dalam masa pemulihan pasca Covid-19.
“Selama PSBB (pembatasan sosial berskala besar) berlangsung, aktivitas produksi perikanan tetap berjalan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan ekspornya cukup baik,” kata Yugi.