JAKARTA - Di saat dunia berlomba-lomba menemukan vaksin Corona, Balitbang Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan obat herbal yang bisa berfungsi sebagai antivirus corona.
Materi yang dijagokan sebagai antivirus itu adalah berbahan eucalyptus. Materi yang sudah dikenal turun temurun oleh masyarakat Indonesia ini dikemas dalam sebuah kalung. Tidak hanya itu, juga ada sebuah roll on berbahan materi minyak atsiri eucalyptus citridora yang terbukti bisa menjadi antivirus terhadap virus avian influenza (flu burung) subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.
Gebrakan ini pun sempat diragukan oleh berbagai kalangan. Namun, hasil uji klinik laboratorium membantah keraguan tersebut.
Berikut ini fakta-fakta kalung antivirus dan roll on yang tengah heboh, seperti dirangkum Okezone, Minggu (5/7/2020).
1. Kementerian Pertanian resmi meluncurkan inovasi antivirus berbasis eucalyptus. Antivirus buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan ini bahkan telah berhasil mendapatkan hak patennya.
2. Selain mematenkan produk tersebut, Kementan juga menggandeng PT Eagle Indo Pharma untuk pengembangan dan produksinya. Penandatanganan perjanjian Lisensi Formula Antivirus Berbasis Minyak Eucalyptus antara perwakilan Balitbangtan dan PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) dilaksanakan di Bogor pada pertengahan Mei lalu.
3. Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry mengatakan, langkah ini ditujukan sebagai bagian dari ikhtiar pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam menyikapi pandemi covid yang tengah mewabah. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menghargai dan mendukung karya anak bangsa.
โPara peneliti di Balitbangtan ini juga bagian dari anak bangsa, mereka berupaya keras menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsanya, semoga hal ini mampu menjadi penemuan baik yang berguna bagi kita semuaโ jelas Fadjry.
4. Eucalyptus selama ini dikenal mampu bekerja melegakan saluran pernapasan, kemudian menghilangkan lendir, pengusir serangga, disinfektan luka, penghilang nyeri, mengurangi mual, dan mencegah penyakit mulut.
5. Menurut Fadjry minyak atsiri eucalyptus citridora juga bisa menjadi antivirus terhadap virus avian influenza (flu burung) subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus.
6. Penemuan tersebut disimpulkan melalui uji molecular docking dan uji in vitro di Laboratorium Balitbangtan. Laboratorium tempat penelitian eucalyptus telah mengantongi sertifikat level keselamatan biologi atau biosavety level 3 (BSL 3) milik Balai Besar Penelitian Veteriner.