Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menanti Deputi Gubernur BI yang Baru, Ini 5 Faktanya

Natasha Oktalia , Jurnalis-Senin, 13 Juli 2020 |07:39 WIB
Menanti Deputi Gubernur BI yang Baru, Ini 5 Faktanya
Bank Indonesia (Foto: Okezone)
A
A
A


3. Elektronifikasi Bansos

 

Doni Primanto mengusung tema Penguatan Peran BI Menuju Indonesia Maju dan Berdaya Tahan. Visi misinya adalah mewujudkan perekonomian Indonesia yang tumbuh tinggi, berdaya tahan, dan inklusif melalui penetapan dan pengimplementasian kebijakan yang efektif, sinergis, dan istiqomah, menuju Indonesia maju.

Ada berbagai strategi yang akan dilakukan Doni demi mewujudkan visi dan misinya tersebut. Salah satunya mengenai elektronifikasi atau keuangan digital.

"Mengoptimalkan kebijakan sistem pembayaran Indonesia, dengan membentuk ekosistem digital yang sehat, percepatan pertumbuhan ekonomi dan menjamin pelaksanaan tugas dan kewenangan BI," ujar Doni.

Dia melanjutkan, digitalisasi menjadi salah satu cara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Akselerasinya yakni melalui elektronifikasi bantuan sosial, transaksi pemda, hingga sektor transportasi.

"Digitalisasi mendorong elektronifikasi bansos ini sangat efektif, apalagi dalam kondisi COVID-19 ini adalah untuk mendorong ekonomi, mendorong supaya bansos betul-betul diterima dan menggerakkan ekonomi," katanya.

 

4. Pengumuman Hari Senin Pukul 14.00 WIB

 

Anggota Komisi XI DPR Vera Febyanthy mengatakan, pengumuman Deputi Gubernur BI bakal diumumkan Senin depan, pukul 14.00 WIB.

"Tidak jadi hari ini karena masih ada pertimbangan. Jadi diumumkan Senin jam dua siang," ujar Vera saat dihubungi.

5. Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Pilih Deputi Gubernur BI

Ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan yang perlu jadi pertimbangan adalah kemampuan deputi gubernur BI untuk membaca arah kebijakan moneter global khususnya terkait aliran likuiditas dari negara maju.

"Saat ini Indonesia cukup beruntung karena ada Quantitative Easing dari Bank Sentral AS yang masuk ke negara berkembang. Tapi ketika terjadi tappering off maka resiko capital outflow membayangi Indonesia," kata Bhima.

Menurut Bhima, yang dibutuhkan intuisi dan analisis yang kuat, langkah antisipasi apa yang dibutuhkan deputi gubernur BI untuk mencegah outflow dana asing tersebut.

"Berikutnya terkait dengan koordinasi fiskal dan moneter harus lebih harmonis. Bukan berarti BI dibawah otoritas fiskal dan meninggalkan independensi nya, tapi perlu perbaikan koordinasi sehingga stimulus fiskalnya jalan dan paralel stimulus moneter juga jalan," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement