JAKARTAÂ - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) sedang mempersiapkan supersystem untuk mengintegrasikan UMKM dengan bisnis digital.
Hal ini diungkapkan oleh Menkop UKM Teten Masduki dalam konferensi persnya bersama 8 Chief Executive Officer (CEO) startup yang bergerak memasarkan produk-produk lokal dan juga dalam pembiayaan UMKM.
"Dengan adanya kerjasama ini, pemerintah dan startup akan memiliki sinergi dan bisnis model yang lebih jelas. Terlebih lagi, UMKM kita didominasi oleh UMKM yang bergerak di sektor pertanian, perikanan, juga dari desa," ungkap Teten di Jakarta, Rabu(15/7/2020).
Baca Juga:Â Masyarakat Lebih Banyak Dasteran hingga Sarungan, Penjualan Meroket di Tengah Corona
Dia mengatakan bahwa pemerintah selama ini sudah memberikan upaya berupa pelatihan, subsidi pupuk, alsintan, dan juga membagi lahan, kapal, jaring, dan bantuan lainnya. Namun, karena tidak ada business model yang terintegrasi, dampak dari upaya-upaya kurang maksimal.
"Dengan para startup ini, kami akan bikin team work-nya supaya bisa saling berkolaborasi, karena mereka sudah mempunyai market dan app digital. Sekarang pemerintah punya target menambah jumlah UMKM yang terhubung di ekosistem digital sebanyak 10 juta. Meski sekarang masih 8 juta, tapi saya optimis, nanti yang bergabung bisa lebih dari 10 juta," tutur Teten.
Baca Juga:Â Akrabnya Menko Luhut dengan Menteri Ekonomi Jepang Kajiyama Hiroshi
Turut hadir dalam konferensi pers ini CEO Tanihub Ivan Arie, CEO Aruna Farid Naufal Aslam, CEO Ternaknesia Dalu Nuzlul Kirom, CEO Hara Regi Wahyu, CEO Alami Dima Djani, CEO Modal Rakyat Hendoko Kwik, CEO Sayurbox Amanda Susanti dan CEO Ekosis Albert Samuel.
(dni)