JAKARTA – Selama pandemi covid-19, tidak sedikit perusahaan yang terkena dampak tekanan pada keuangannya. Dampak ini juga berdampak pada usaha maupun bisnis kecil. Namun, bukan jadi alasan bagi masyarakat Indonesia khususnya para pengguna internet untuk tidak membuat perubahan karena situasi yang tengah terjadi.
Masyarakat Indonesia tidak mengabaikan peluang bisnis begitu saja. Pasalnya, semenjak terjadi bencana pandemi pengguna internet juga mengalami kenaikan yang cukup besar, sehingga banyak pengguna internet yang menggunakan media online sebagai media ladang berbisnis.
Baca Juga: Renyahnya Bisnis Camilan, Ikuti 5 Cara Ini agar Untung Banyak
Dikutip dari buku "Rahasia Bisnis Besar Impor Produk China" oleh Yana Mulyana, Jakarta, Jumat (17/7/2020). Pasar online atau biasa disebut dengan istilah e-marketplace merupakan tempat dimana ribuan bahkan beberapa di antaranya hingga jutaan pedagang menjajakan barang dagangannya. Bisa diakses oleh siapapun, dari belahan dunia manapun.
Sesuai fungsinya, saat ini ada tiga jenis platform e-marketplace, yaitu:
1. Customer to customer (C2C)
Diperuntukkan terutama bagi perseorangan yang akan menjual barangnya langsung ke konsumen.
Baca juga: Pentingnya Tentukan Lokasi saat Membuka Bisnis
2. Business to business (B2B)
Diperuntukkan bagi perusahaan yang akan menjual produk-produknya ke perusahaan lain. Bisa produsen ke produsen berupa jual beli bahan baku atau barang setengah jadi. Bisa juga produsen ke pedagang grosiran atau eceran berupa jual beli barang jadi siap jual.
3. Business to Costumer (B2C)
Diperuntukkan bagi perusahaan yang akan menjual produk-produknya langsung ke konsumen.