“Kalau produksinya dalam skala bisnis dia bisa mendapatkan market yang stabil, juga mendapatkan skema pembiayaan baik pembiayaan modal kerja untuk produksi, maupun investasi untuk pembangunan RMU dan pengolahan hasil padinya,” katanya.
Baca juga: 3 Jurus Modernisasi Koperasi Indonesia agar Tak Ketinggalan Zaman
Teten mengatakan koperasi bisa tumbuh besar karena didukung dengan skema pembiayaan yang terhubung dengan market.
“Banyak petani yang menjual hasil panennya itu langsung ke pasar. Biasanya seperti itu petaninya tidak terlindungi. Kalau nanti ini dalam bentuk koperasi, koperasi jadi offtaker yang beli dari hasil panen petani lalu koperasi juga mengarahkan petani tanam,” katanya.
Menurut Teten, dengan konsep korporatisasi petani maka koperasi yang akan melindungi petani dari permainan harga. “Kalau koperasi juga bisa memberikan dana talangan juga ketika petani membutuhkan di saat panen raya itu juga bisa menahan penjualan padi di panen raya ketika harga jatuh. Itu yang dibutuhkan,” tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)