NEW YORK - Harga minyak naik di tengah meningkatnya kasus baru Covid dan hasil uji coba vaksin virus corona yang potensial. Di sisi lain, pembicaraan dana pemulihan ekonomi di Uni Eropa menghidupkan kembali ekonomi yang telah dihantam pandemi.
Minyak mentah naik 14 sen atau 0,3%, pada USD43,28 per barel. sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 22 sen 0,5% menjadi USD40,81.
"Seperti yang terjadi, harga tidak mungkin menghasilkan keuntungan cukup besar dengan cepat. Karena sinyal pandemi melambat," kata Kepala Pasar Minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen, dilansir dari Reuters, Selasa (21/7/2020).
Baca Juga: Harga Minyak Tergelincir di Tengah Meningkatnya Kasus Baru Covid-19
Harga minyak mendapat dukungan setelah tiga kelompok mengungkapkan hasil uji awal vaksin virus corona menunjukkan hasil menjanjikan.
Vaksin eksperimental yang dikembangkan AstraZeneca (AZN.L) dan Universitas Oxford Inggris, menunjukan hasil yang aman dan respons kekebalan dalam uji klinis untuk tahap awal.
Investor mencerna pertemuan KTT Uni Eropa untuk isyarat perdagangan. Di mana para pemimpin menunjukkan tanda-tand kompromi untuk mengukir usulan dana pemulihan 750 miliar euro (USD858,3 miliar) untuk menghidupkan kembali ekonomi.
Baca Juga: Harga Minyak Anjlok Usai OPEC Pangkas Produksi
"Selama beberapa minggu terakhir, harga minyak mentah sebenarnya tidak seperti biasanya, menunjukkan langkah yang berpotensi tajam bisa segera terjaditerjadi. Jika pemulihan dalam permintaan ternyata lebih cepat dan lebih kuat dari yang diharapkan, surplus pasokan dapat berkurang dengan cepat mengingat pembatasan pasokan yang sedang berlangsung oleh kelompok OPEC +. Ini berarti harga minyak lebih tinggi," kata Analis Pasar ThinkMarkets Fawad Razaqzada.
Sementara permintaan bahan bakar telah pulih dari penurunan 30% sejak April setelah banyak negara memberlakukan penguncian ketat. Namun penggunaannya masih di bawah tingkat pra-pandemi. Permintaan bensin ritel AS turun lagi karena infeksi meningkat. (feb)
(Rani Hardjanti)