Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Insentif Kartu Prakerja Rp600.000 Kok Belum Cair, Kenapa?

Ferdi Rantung , Jurnalis-Senin, 27 Juli 2020 |13:45 WIB
Insentif Kartu Prakerja Rp600.000 <i>Kok</i> Belum Cair, Kenapa?
Kartu Prakerja (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Banyak peserta program Kartu Prakerja yang mengklaim belum mendapatkan pencairan insentif sebesar Rp600.000 per bulan. Padahal, mereka telah selesai mengikuti pelatihan berbasis online tersebut.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari menjelaskan salah satu penyebab peserta belum mendapatkan insentif dikarenakan melakukan upgrading terhadap akun e-wallet-nya.

 Baca juga: Menko Luhut: 500 TKA Hasilkan Tenaga Kerja Ahli, Bukan Tukang Pacul

Dalam hal ini, peserta yang mendaftarkan pencairan insentif melalui e-wallet perlu memastikan bahwa sudah menjadi akun premium. Dalam sektor keuangan, prinsip ini disebut Know Your Customer (KYC). Peserta sudah melakukan registrasi rekening e-wallet dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK), sehingga memiliki akun resmi yang terdaftar di platform dompet digital.

"Selain itu, pastikan NIK yang digunakan adalah sama saat melakukan pendaftaran di Kartu PraKerja. Dan nomor telepon yang didaftarkan jangan berubah," jelas Denni dalam webinar secara daring, Senin (27/7/2020).

 Baca juga: Hati-Hati Lowongan Kerja Palsu, Ini Tips Menghindarinya

Seperti diketahui, pencairan insentif dilakukan melalui rekening BNI, atau e-wallet LinkAja, OVO, dan GoPay. Maka peserta harus memastikan nomor rekening atau pun e-wallet yang didaftarkan dalam Kartu PraKerja sudah sesuai.

Ia menambahkan, untuk menghindari kesalahan pengaitan akun, lebih baik para peserta bisa datang langsung ke bank yang ditunjuk pemerintah yaitu Bank BNI.

"Para peserta bisa langsung datang ke kantor cabang BNI jika mengalami masalah pencairan insentif kartu pra kerja" tutupnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement