JAKARTA - Warren Buffet dianggap kehilangan sentuhannya di masa Covid-19 ini. Pasalnya, Warren dianggap gagal mengelola uang senilai USD137 miliar atau sekitar Rp1.972 triliun (mengacu kurs Rp14.400 per USD) milik perusahaan Berkshire Hathaway selama pandemi virus corona.
Namun, pemegang saham Berkshire yang menjalankan Sullimar Capital Group Bill Brewster menyebut bahwa Warren Buffet masih menjadi salah satu pemain saham yang hebat. Hal tersebut dibuktikan ketika Warren membeli saham Apple.
Baca Juga: Kamu Harus Tahu, Siapapun Beli Produk Digital Kena Pajak 10%
Berkshire mengeluarkan sekitar USD35 miliar atau Rp504 triliun untuk mengoleksi 245 juta saham dari perusahaan pembuat iPhone pada tahun 2016 dan 2018. Sejak saat itu, saham Apple melonjak sehingga berhasil meningkatkan nilai saham Berkshire menjadi USD90 miliar atau Rp1.296 triliun atau kenaikannya lebih dari USD55 miliar atau sekitar Rp792 triliun.
"Buffett membuat salah satu investasi terbaik yang pernah ada ketika dia membeli Apple," ujarnya mengutip halaman Business Insider, Selasa (27/7/2020).

Brewster menggarisbawahi kesulitannya untuk melakukan investasi dengan angka sebesar itu. Apalagi pada saat ini hampir semua orang masih takut dan cenderung menunggu akibat pandemi virus corona.
"Hampir mustahil untuk menggunakan uang sebanyak itu untuk bekerja. Terutama di salah satu perusahaan paling terkenal di dunia pada saat banyak orang lain didera rasa takut," jelasnya.
Sebenarnya Berkshire telah membuat beberapa langkah signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Konglomerat tersebut mencapai kesepakatan USD10 miliar Rp144 triliun untuk mengakuisisi sebagian besar aset gas alam Dominion Energy
Bahkan perusahaan juga telah membeli kembali dengan harga lebih dari USD5 miliar Rp72 triliun sahamnya antara akhir April dan awal Juli, dan meningkatkan sahamnya di Bank of America sekitar USD800 juta atau Rp11,5 triliun minggu ini.

Sebelumnya, Kakek beramput perak itu sempat gagal memilih saham di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Sebab, harga saham perusahaan investasi yang dipimpin Warren Buffett, Berksire Hathaway bergerak datar pada kuartal II. Padahal, indeks S&P 500 melonjak sekitar 20%, persentase kenaikan terbesar sejak 1998.
"Saya merasa sedih bahwa perusahaan investasi terbaik di Amerika telah terpeleset," kata pembawa acara Mad Money Jim Cramer, saat menjawab pertanyaan soal siapa investor terkenal yang berkinerja buruk di pasar tahun ini seperti dilansir Business Insider, Jakarta, Kamis (2/7/2020) lalu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)