Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha Mal Ragu Ekonomi RI Membaik, Gimana Nih?

Fadel Prayoga , Jurnalis-Jum'at, 31 Juli 2020 |08:08 WIB
Pengusaha Mal Ragu Ekonomi RI Membaik, Gimana <i>Nih</i>?
Jumlah Pengunjung Mal Menurun Usai Kasus Baru Covid Meningkat. (Foto: Okezone.com)
A
A
A

JAKARTA - Perkembangan kasus baru Covid-19 di Indonesia meningkatkan kekhawatiran untuk pelaku usaha. Hal itu dikhawatirkan bakal membuat pertumbuhan ekonomi terperosok ke jurang negatif.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, pihaknya pesimis perekonomian Indonesia bakal positif, bila melihat perkembangan kasus Covid-19. Sebab, tak mungkin ekonomi bertumbuh, jika penanganan pandemi tak dilakukan secara baik.

Baca Juga: Protokol Kesehatan, APPBI: Lihat yang Positif Corona Kena di Mana

"Kalau begini terus, saya kira susah banget untuk naik ekonominya," kata Stefanus kepada Okezone, Jumat (31/7/2020).

Dia mencontohkan seperti yang terjadi di Jakarta. Di mana angka penderita Covid-19 terus meningkat, akhirnya pengunjung mal kembali sepi dan aktivitas jual beli pun menurun.

"Sekarang mal sudah mulai jalan pelan-pelan naik, begitu ada (peningkatkan kasus) anjlok lagi. Jadi ujungnya kalau gitu terus bangkrut dan tutup," ujarnya.

Baca Juga: Pengelola Mal Soroti Protokol Kesehatan PKL

Dia mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan jumlah penderita Covid-19. Namun, di sisi lain mereka juga harus mencari penyebab utama dari permasalahan tersebut

"Soalnya penyebab yang luar biasa menyebabkan timbulnya kasus baru itu tidak dicari benar. Kita setuju turunin jumlah penderita covid, tapi dicari tuh penyebab langsung," kata dia.

Seperti diketahui, pemerintah kembali melaporkan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air. Tercatat kasus positif virus Corona (Covid-19) hingga 30 Juli 2020, sebanyak 106.336 orang.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement