Ekonomi pada kuartal II tahun ini mengalami kontraksi 13,2% atau turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontraksi lebih dalam bila dibandingkan kuartal pertama 2020, dengan kontraksi hingga 42,9%. Dengan kontraksi tersebut, ekonomi Singapura secara resmi mengalami resesi.
PDB Singapura lebih buruk dari perkiraan berdasarkan hitungan data pada April dan Mei. Diprediksi ekonomi Singapura menyusut 41,2% pada kuartal kedua dibandingkan tiga bulan pertama tahun ini.
Secara tahun ke tahun juga, ekonomi Singapura turun hingga minus 13,2% pada kuartal yang berakhir 30 Juni. Data tersebut di luar perkiraan sebelumnya yaitu mengalami kontraksi hingga 12,6% dari tahun ke tahun.
(Dani Jumadil Akhir)