JAKARTA – Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand merupakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (Asean) yang resmi sudah mengalami resesi di kuartal-II 2020. Kontraksi ekonomi di empat negara itu akibat serangan pandemi virus corona atau Covid-19 yang sudah melanda sejak awal tahun 2020 lalu.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan Indonesia akan bernasib sama pada kuartal-III nanti. Kemudian akan mengalami penurunan minus pada kuartal-IV dan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 akan negatif.
“Melihat kacamata sekarang karena di 2020 kita perkirakan (perekonomian) negatif,” kata Faisal saat dihubungi Okezone, Rabu (19/8/2020).
Baca Juga: Thailand Resesi, Ini Dampak Mengerikan yang Akan Dialami Indonesia
Dia menilai apabila strategi pemulihan ekonomi Indonesia baik, maka akan menunjukkan tren yang positif pada tahun 2021 mendatang. “Kalau 2020 negatif, kemungkinan di 2021 positif. Cuma kan ingin positifnya tinggi, ini bergantung terhadap strategi pemulihan ekonominya,” ujarnya.
Dia meminta kepada pemerintah tak hanya menghabiskan dana PEN untuk mendukung pelaku UMKM yang berkutat di restrukturisasi kredit dan pinjaman modal kerja. Mereka juga harus diberikan pendampingan agar bisa bertransaksi secara digital.
Diketahui, pemerintah menetapkan anggaran PEN, pada RAPBN tahun 2021 dengan alokasi anggaran sekitar Rp356,5 triliun. Dari total itu, Rp 48 triliun di antaranya dikhususkan untuk mendukung para pelaku UMKM.
"Jadi bukan hanya kasih stimulus dari segi pendanaan, tapi juga dari sisi pendampingan teknis. Karena masalah terbesar pelaku usaha pada umumnya adalah permintaan yang turun," kata Faisal.
Dia menyebut akibat adanya pandemi virus corona atau Covid-19 membuat berbagai aktivitas masih terbatas. Kemudian, beberapa orang pun masih memilih untuk berbelanja secara daring dari rumahnya masing-masing.
"Adanya batasan dalam berbagai hal atau mobolitas ekonomi. Kalau mereka tidak terkoneksi dengan daring, mereka tidak akan bisa (eksis)," ujarnya.
(Dani Jumadil Akhir)