JAKARTA - Masyarakat disuguhkan oleh libur panjang karena adanya tanggal merah. Momentum libur panjang atau yang biasa disebut Long Weekend ini bisa dimanfaatkan untuk berlibur guna merefresh kembali otak.
Meskipun memang saat ini situasi dan kondisinya sedang serba tidak pasti. Hal tersebut imbas dari adanya pandemi virus corona ditambah dengan adanya ancaman resesi ekonomi.
Baca juga: 5 Penyebab Gaji Besar tapi Keuangan Minus
Ancaman resesi sendiri muncul ketika ekonomi Indonesia diumumkan minus 5,3% pada kuartal II-2020. Jika pada kuartal III-2020 kembali minus, maka secara sah Indonesia akan menyusul Singapura hingga Filipina mengalami resesi ekonomi.
Perencana keuangan Safir Senduk mengatakan memang, jika melihat secara finansial, memang pergi berlibur saat sedang krisis ini sesuatu yang harusnya bisa ditunda. Karena biasanya, di saat krisis seharusnya masyarakat menyimpan banyak uang untuk berjaga-jaga ketika situasi buruk terjadi.
Baca juga: Investasi Uang Edisi Kemerdekaan, Untung tapi Risikonya Tinggi
Daya beli masyarakat ini membuat para pengusaha pun berfikir keras agar produknya laku. Salah satu caranya adalah dengan menebar promo-promo yang diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk belanja.
"Pada masa krisis biasanya orang selalu nahan duit untuk belanja hal yang lebih besar," ujarnya saat dihubungi Okezone, Kamis (20/8/2020).