MNC Bank Edukasi Generasi Muda untuk Pemulihan Ekonomi Pasca-Covid
JAKARTA – Perekonomian Indonesia mulai bergeliat setelah Indonesia memasuki fase tatanan baru “new normal”. Salah satu langkah pemerintah sebagaimana diutarakan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto adalah memberikan dukungan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, tidak hanya pemerintah, tetapi krisis multi-dimensi ini menuntut partisipasi aktif dari berbagai pihak. Kontribusi dari sektor pendidikan dan perbankan sangatlah penting untuk menghasilkan talenta muda yang dapat menjadi wirausahawan muda sehingga turut membantu percepatan kebangkitan sektor UMKM. Oleh karena itu MNC College beserta MNC Bank menggelar kompetisi MNCC SUMMER VIRTUAL COMPETITION 2020 bertema “Creativity Reinvented”.
Baca juga: Jaga Diri dan Orang Terdekat dengan Transaksi Online
Kegiatan yang digelar Rabu (26/8/2020) secara daring ini disiarkan langsung oleh RCTI+ sebagai media partner. Kegiatan diikuti mahasiswa dan mahasiswi yang berkompetisi dalam tim untuk menghasilkan contoh business plan terbaik, di samping juga kompetisi untuk menghasilkan learning video terbaik. Kompetisi juga diperkaya oleh sesi edukasi dari MNC Bank untuk menambah wawasan dari sisi industri perbankan.
Sambutan kegiatan diberikan oleh Lu’lu’ul Jannah dari MNC College selaku penanggung jawab kompetisi. Dia menjelaskan bahwa mahasiswa diharapkan menjadi pelopor generasi bangsa yang mampu mengatasi masalah ekonomi dan pendidikan, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian negara Indonesia secara kreatif.
Selanjutnya, Commercial Business Group Head MNC Bank Guritno berpartisipasi sebagai narasumber dalam sesi edukasi dari MNC Bank bertajuk “Business Plan Yang Baik Dari Sisi Perbankan”. Dia mengingatkan dalam salah satu paparannya mengenai perbedaan akan Business Plan yang Feasible dan yang Bankable.
“Karakter adalah salah satu hal utama untuk mengetahui integritas dan itikad baik dari calon debitur dalam menyelesaikan kewajibannya. Walaupun secara bisnis dan keuangan sangat feasible, namun jika tidak disertai dengan karakter yang baik maka akan berisiko bagi bank,” ungkap Guritno.
