Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Investasi Tanah Kavling hingga Pertambangan, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Safira Fitri , Jurnalis-Rabu, 26 Agustus 2020 |22:02 WIB
Investasi Tanah Kavling hingga Pertambangan, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Rumah (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Tanah merupakan salah satu lahan properti dengan nilai leverage yang tinggi. Harga sebuah bangunan pada sebuah properti mengalami penurunan atau penyusutan, namun harga tanah akan melambung seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang terjadi.

Tanah juga memiliki beberapa bentuk dan keuntungan yang berbeda-beda dalam investasi. Berikut selengkapnya seperti dilansir dari buku "The Secret of Wealth Management: Cara Membangun Kekayaan Mulai Dari Nol" oleh Wealth Manager Association, Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Kavling Siap Bangun (KSB)

Tanah kavling yakni di mana bangunan bisa langsung dibangun tanpa perlu melalui proses pemadatan atau pengeringan tanah. Lokasinya biasanya terletak di tengah kota atau di komplek perumahan.

Keuntungan investasi kavling siap bangun:

1. Biaya perawatan kecil, tanah tidak membutuhkan banyak biaya perawatan.

2. Capital gain besar, membeli kavling tanah di lokasi yang tepat tidak akan rugi. Ketika harga tanah stagnan, hanya perlu menunggu waktu saja untuk membuatnya naik.

3. Cocok untuk investasi jangka panjang. Kebanyakan orang membeli tanah dan menginginkan keuntungan besar dalam waktu satu atau dua tahun. Bisa saja hal tersebut terjadi, tetapi untuk investasi tanah agak berbeda.

Sebenarnya strategi yang tepat untuk investasi tanah adalah Buy, Hold, and Sell. Dan termasuk investasi jangka panjang (long term onvestment).

Raw Land (tanah mentah)

Yakni tanah yang masih membutuhkan pengolahan seperti pengeringan, pemadatan, atau cut and fill (untuk areal yang kontur tanahnya berbukit-bukit) sebelum siap untuk dibangun. Tanah mentah dapat dibedakan menjadi tanah perkebunan dan tanah pertambangan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement