JAKARTA - Harga minyak dunia anjlok hampir 4% pada penutupan perdagangan Jumat waktu setempat, menuju penurunan mingguan terbesar sejak Juni.
Hal ini dipicu kekhawatiran pemulihan ekonomi global yang lambat dampak pandemi Covid-19 sehingga menambah kekhawatiran tentang permintaan minyak yang lemah.
Melansir CNBC, Jakarta, Sabtu (5/9/2020), harga minyak mentah Brent, patokan internasional, ditutup turun USD1,41 atau 3,2% ke level USD42,66 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun USD1,60 atau 3,8% menjadi USD39,77 per barel.
Harga minyak tertekan oleh penurunan yang panjang di pasar ekuitas AS dan laporan yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan AS melambat pada bulan Agustus karena bantuan keuangan dari pemerintah habis.
Nonfarm payrolls meningkat sebesar 1,37 juta pekerjaan bulan lalu, meskipun pekerjaan tetap 11,5 juta di bawah tingkat pra-pandemi dan tingkat pengangguran 4,9 poin persentase lebih tinggi dari pada bulan Februari.
Baca Juga: Harga Minyak Turun Lagi Dipicu Data Pengangguran AS
Tingkat pengangguran turun menjadi 8,4% bulan lalu, dibandingkan dengan perkiraan 9,8%, yang menurut beberapa analis pasar akan mengurangi urgensi untuk mengesahkan undang-undang stimulus ekonomi tambahan.
“Harapan untuk lebih banyak stimulus akan keluar,” kata John Kilduff, partner di Again Capital di New York.
"Kami perlu melihat aktivitas ekonomi kembali naik untuk mendapatkan aliran permintaan," katanya.