JAKARTA - Harga minyak kembali turun pada perdagangan Kamis, karena data pengangguran di Amerika Serikat (AS) memicu kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi akan lambat. Selain itu, data permintaan bahan bakar AS juga menurun.
Minyak mentah Brent turun 30 sen atau 0,7% menjadi USD44,13 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate ditutup 14 sen, atau 0,34%, lebih rendah pada USD41,37 per barel.
Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran mencapai 881.000 orang. Klaim lanjutan tetap tinggi, dengan jutaan orang menganggur.
Baca Juga:Â Harga Minyak Anjlok Hampir 3% karena Permintaan Bensin Turun
Data tersebut membuat kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi akan melambat. Di mana sehari sebelumnya, kedua patokan minyak, Brent dan WTI turun lebih dari 2% setelah data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan permintaan bensin domestik turun menjadi 8,78 juta barel per hari (bph) dari 9,16 juta bpd seminggu sebelumnya.
"Pasar gagal bereaksi positif terhadap penurunan persediaan dan kemudian menyerah untuk akhir pekan," kata Analis Price Futures Group Phil Flynn, dilansir dari CNBC, Jumat (4/9/2020).
Baca Juga:Â Terendah Sejak 1985, Ekspor Minyak Arab Saudi ke AS Mulai 'Kering'
Analis juga memperingatkan bahwa pemeliharaan kilang yang akan datang dan akhir musim panas dapat membatasi permintaan minyak mentah.
Minyak mentah WTI pun berada di bawah tekanan, setelah penyuling AS akan tutup dan melakukan pemeliharaan selama beberapa bulan mendatang. Hal ini tidak diragukan lagi berdampak pada permintaan minyak mentah.