JAKARTA – Seperti harga emas, nilai jual properti juga mengalami fluktuasi. Adapun kondisi fluktuasi adalah naik turunnya nilai dari properti.
Dalam sejumlah penelitian di banyak negara pada dasarnya investasi properti pun mengalami fluktuasi yang sama. Hal tersebut bisa disebabkan oleh faktor ekonomi makro bahkan adanya tingkat suku bunga.
Baca juga: BI Prediksi Harga Properti Kuartal III Bakal Anjlok Jadi 1,19%
Seperti yang dijelaskan dalam buku Profit Berlipat dengan Investasi Tanah dan Rumah karya Budi Santoso, Jakarta, Senin (14/9/2020). Berikut beberapa faktor yang menyebabkan fluktuasi pada nilai properti.
1. Ekonomi makro
Pertumbuhan ekonomi secara nasional tercermin pada kegiatan berbagai sektor industri, khususnya konstruksi. Hal ini ditandai dengan adanya banyak penanaman modal, tenaga kerja yang terserap dan aktivitas pendukung lainnya.
Baca juga: Fakta Penjualan Properti di Bawah Rp1,5 Miliar Laris hingga Subsidi KPR
2. Tingkat suku bunga
Tingkat suku bunga perbankan tinggi dapat menyebabkan turunnya minat investasi properti. Orang akan lebih memilih untuk menabung atau depositokan uangnya di bank karena lebih menguntungkan dan aman.
Namun, apabila suku bunga turun atau rendah. Maka berinvestasi pada properti akan lebih menjanjikan.