JAKARTA - Santer terdengar dua startup terbesar ride hailing yakni Gojek dan Grab dikabarkan akan melakukan merger dan telah mendapatkan restu dari salah satu investor yakni pendiri Softbank, Masayoshi Son.
"Kekuatan yang bermain di sini lebih tinggi dari sekadar apa yang diinginkan Grab atau Gojek. Ini adalah tentang sejumlah pemegang saham berpengaruh jangka panjang di kedua perusahaan yang ingin membendung kerugian atau mencari jalan keluar dari investasi mereka," kata salah satu investor Grab, seperti dilansir The Financial Times, pekan lalu.
BACA JUGA : Gojek dan Grab Diisukan Merger, Sudah Direstui Pendiri Softbank
Mendengar isu tersebut, Gojek pun menepis soal peleburan dua perusahaan identik dengan warna hijau itu. Sempat viral dan diperbincangkan di sosial media, kabar merger ini menbuat heboh di Indonesia.
Sekadar diketahui, dari sisi pendanaan dan investasi, Gojek merupakan startup berbasis di Jakarta yang mendapatkan pendanaan dari Tencent, Google, dan beberapa perusahaan lain termasuk perusahaan asal Indonesia. Sedangkan Grab merupakan startup berbasis di Singapura yang mendapatkan suntikan dana dari SoftBank, Microsoft, dan beberapa pemodal lain.
BACA JUGA : Alibaba Berencana Gabung, Bisa Kacaukan Upaya Merger Gojek-Grab
Kedua perusahaan ini sejatinya saling berebut pangsa pasar dengan berbagai inovasi yang dilahirkan dan menyasar seluruh segmen dan sektor baik transportation, entertainment, culinary, hingga delivery.