Baca juga: Rupiah Diprediksi Menguat Selama BI Tetap Turun ke Market
Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terutama akibat tekanan yang menerpa nilai tukar dolar AS. Sentimen terkait positifnya Donald Trump masih jadi sentimen penggerak dalam jangka pendek ke depan.
Pasar saat ini untuk sementara menjauhi dolar AS. Hal ini tercermin dari melemahnya dolar AS secara merata terhadap seluruh mata uang dunia. Kabar terkait Trump telah membuat ketidakpastian di pasar meninggi.
"Para investor pun menjual dolar AS seiring arah ekonomi dan politik AS yang tidak menentu dan memburuk. Sentimen inilah yang disebut para analis masih akan menggerakkan perdagangan rupiah pada hari ini," kutip riset tersebut.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup di level Rp 14.867 per dolar AS. Dengan demikian, mata uang Garuda ini tercatat terapresiasi 0,15% dibanding level sebelumnya.
(Fakhri Rezy)