JAKARTA - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) setelah Presiden AS Donald Trump membatalkan negosiasi paket stimulus fiskal baru dengan Partai Demokrat.
Paket stimulus fiskal baru senilai USD2,2 triliun atau atau setara Rp32.560 triliun untuk mengatasi dampak virus corona serta menempatkan pemulihan. Pembatalan pembahasan stimulus fiskal ini mendorong perpindahan ke aset safe haven seperti greenback.
Trump sehari setelah meninggalkan rumah sakit untuk perawatan Covid-19, mengatakan dia menginstruksikan perwakilannya untuk berhenti merundingkan RUU stimulus fiskal hingga setelah pemilihan AS 3 November.
Baca Juga: Trump Stop Stimulus Rp32.000 Triliun, Wall Street Jatuh
Saham AS pun turun, namun imbal hasil obligasi AS naik imbas pernyataan Trump.
"Ini tidak baik untuk ekonomi dan itulah mengapa kami melihat risiko yang kuat bergerak di sini," kata senior market analyst at OANDA in New York Edward Moya seperti dilansir CNBC, Jakarta, Rabu (7/10/2020).
Dolar AS naik 0,41% pada 93,797 melawan sekeranjang enam mata uang utama, setelah diperdagangkan pada hari sebelumnya dalam kisaran ketat 93,560 dan 93,333.
Pemulihan ekonomi AS masih jauh dari selesai dan masih bisa turun jika virus corona tidak dikendalikan secara efektif dan pertumbuhan berkelanjutan. Demikian pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada pertemuan virtual Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis.
