JAKARTA - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) merosot pada perdagangan Rabu karena investor melihat kemungkinan Calon Presiden (Capres) AS dari Partai Demokrat Joe Biden memenangkan Pilpres AS pada 3 November.
Selain itu, dolar AS melemah juga dipicu Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia siap untuk menandatangani beberapa stimulus.
Jajak pendapat pemilu menunjukkan keunggulan yang melebar untuk kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden, sementara beberapa pasar taruhan juga mencerminkan prospek Demokrat mengambil kendali Senat AS bulan depan.
"Pasar FX mulai, pada margin, harga tidak hanya dalam kepresidenan Biden tetapi juga sapuan biru," kata ahli strategi FX senior di TD Securities di New York Mazen Issa seperti dilansir CNBC, Jakarta, Kamis (8/10/2020).
Baca Juga:Â Ketidakpastian Stimulus AS Mereda, Harga Emas NaikÂ
Indeks dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,19% pada hari Rabu menjadi 93,64. Ini mencapai level terendah dua minggu di 93,33 pada hari Selasa, sebelum komentar Trump.
Greenback naik 0,25% terhadap safe haven yen Jepang menjadi 105,88 yen.
Investor telah membangun taruhan pendek pada indeks dolar AS pada kemungkinan yang berkembang dari kemenangan Demokrat. “Pasar melihatnya sebagai refleksi," kata Issa.
Sapuan Demokrat akan membuat stimulus fiskal yang lebih besar lebih mungkin terjadi, yang akan melemahkan mata uang AS.