Sebelumnya, Dolar AS menguat pada perdagangan Selasa (13/10/2020) waktu setempat. Hal ini dikarenakan investor berhati-hati setelah studi Johnson & Johnson soal Covid-19 dihentikan sementara.
Baca juga: Perkasa Lawan Dolar AS, Rupiah Menguat ke Rp14.705/USD
Rata-rata ekuitas utama lebih rendah, sebagian karena penurunan saham J&J setelah perusahaan menghentikan studinya karena penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada partisipan, mengurangi optimisme tentang vaksin. Eli Lilly juga mengatakan uji klinis untuk pengobatan antibodi COVID-19 dijeda.
Indeks dolar naik 0,528% terhadap sekeranjang mata uang lainnya. Kenaikan ini menempatkannya di jalur untuk persentase kenaikan harian terbesar dalam tiga minggu.
(Fakhri Rezy)