JAKARTA - BMKG meramalkan beberapa wilayah Indonesia akan mengalami fenomena La Nina. Sejumlah komoditas pertanian pun terancam gagal panen akibat fenomena alam tersebut.
Lalu, bagaimana persiapan Kementerian Pertanian dalam menyediakan beras saat menghadapi La Nina nanti?
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan, produksi beras sepanjang 2020 sangat aman. Hingga akhir Desember 2020 nanti, ada stok sekitar 7 juta ton.
Baca Juga: La Nina Ancam Indonesia, Petani Harus Apa?
"Realisasi ini akan terus positif, apalagi ada support program Kostratani. Food Estate juga sudah digulirkan di Kalimantan Tengah," kata Kuntoro saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).
Dia menjelaskan, mengawali 2020, Indonesia memiliki stok awal beras sekitar 5,9 juta ton. Sepanjang musim tanam (MT) I-2020, produksi beras total sekitar 30,6 juta ton.
Baca Juga:
Produksi ini didulang dari luas tanam 6,1 juta hektare di MT-I 2020 Oktober-Maret 2019/2020. Ada juga luas lahan 5,4 Juta Hektar pada MT-II April-September 2020.
"Fase produksi ini total menghasilkan 17,06 Juta ton beras dengan nilai Rp172 Triliun. Cadangan beras pun semakin kompetitif, apalagi ada stok 5,94 Juta ton dari Desember 2019," ujarnya.