JAKARTA - Ekonomi Indonesia diprediksi mengalami resesi pada kuartal III-2020. Pengumuman pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 akan diumumkan BPS pada 5 November 2020.
Ekonomi Indonesia kuartal III-2020 diprediksi minus 2,9%. Sebelumnya kuartal II-2020, ekonomi Indonesia juga minus 5,32%. Hal ini akan membuat Indonesia masuk jurang resesi.
Menurut Ekonom Indef Nailul Huda, resesi yang terjadi di Indonesia bisa berlangsung lama jika program pemulihan ekonomi nasional (PEN) berlangsung lamban, otomatis resesi tidak akan hilang dari Indonesia.
"Enggak parah tapi resesi akan berlangsung lama di Indonesia," ujar Nailul saat dihubungi di Jakarta, Jumat (30/10/2020).
Baca Juga: Tancap Gas, Ekonomi AS Tumbuh 33,2% pada Kuartal III-2020
Menurutnya, konsep yang diusung pemerintah adalah adanya pertumbuhan ekonomi menunjukkan adanya pertumbuhan produksi barang dan jasa di dalam negeri.
"Jika ada pertumbuhan produksi tentu membutuhkan tambahan tenaga kerja, maka tenaga kerja meningkat. Dampaknya pada penurunan kemiskinan," katanya.
Namun, jika terjadi resesi maka yang terjadi adalah penurunan PDB Indonesia di mana terjadi penurunan produksi dalam negeri.
"Penurunan ini menyebabkan penggunaan tenaga kerja berkurang, pengangguran meningkat. Dampaknya adalah kemiskinan meningkat," tandasnya.
(Dani Jumadil Akhir)