Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Mulyani: Dunia Bukan Hanya Hadapi Covid-19 tapi...

Taufik Fajar , Jurnalis-Senin, 02 November 2020 |11:23 WIB
Sri Mulyani: Dunia Bukan Hanya Hadapi Covid-19 tapi...
Sri Mulyani (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut pemerintah sedang menghadapi dua risiko yang sangat penting secara global. Hal itu dia sampaikan pada acara PLN Go Green hari ini.

Menurutnya risiko yang sangat besar bagi perekonomian global tidak hanya bagi perekonomian tetapi juga bagi penduduk.

 Baca juga: Bandingkan Ekonomi dengan Negara Lain, Sri Mulyani: RI Jauh Lebih Baik

"Risiko pertama adalah pandemi Covid-19 dan yang kedua adalah perubahan iklim. Keduanya bukan pengganti, atau bukan urutan prioritas, keduanya sama pentingnya," ujar dia, Senin (2/11/2020).

Dia menjelaskan terkait Covid-19, pemerintah Indonesia telah menempuh berbagai kebijakan untuk merespons tantangan itu. Seperti dari bidang kesehatan hingga sosial, ekonomi, dan keuangan.

 Baca juga: Kisah Sri Mulyani: Ekonomi Hancur akibat Perang, Warisan Penjajahan hingga Depresi Hebat

"Kami sedang memperbaiki atau meningkatkan perlindungan sosial kami, terutama bagi masyarakat miskin yang sangat rentan selama Covid-19 ini," ungkap dia.

Pihaknya juga meningkatkan dukungan untuk usaha kecil menengah, termasuk juga komunitas bisnis umum. Pasalnya mereka terkena dampak dari Covid-19.

 Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Pernah Hancur Akibat Perang

"Meski kami fokus menangani masalah risiko Covid-19 ini, bukan berarti pemerintah Indonesia menempatkan risiko paling penting kedua secara global yaitu perubahan iklim pada urutan kedua. Kami akan terus berkomitmen pada kebijakan dan instrumen yakni kami mengarahkan dan menangani masalah perubahan iklim," jelas dia.

Dalam konteks ini, tentunya pemerintah Indonesia juga berkomitmen penuh dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Iklim telah menjadi arus utama dalam kebijakan pemerintah, baik itu anggaran, perencanaan pembangunan, maupun yang diterjemahkan ke dalam kebijakan dan instrumen yang diadopsi.

"Jadi untuk Indonesia, komitmen kami terhadap perubahan iklim sudah dituangkan melalui Paris Agreement. Kontribusi yang ditentukan secara nasional yaitu kami akan mengurangi CO2 sebesar 26% dengan sumber daya kami sendiri dan pengurangan hingga 42% dengan dukungan internasional masih terus dilaksanakan secara konsisten," tandas dia.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement