Lalu, kedua mengenai mengenai kecepatan versus akurasi, seperti puluhan juta masyarakat mendapatkan bantuan pemerintah.
"Pemerintah perlu membantu mereka secara cepat karena covid itu tidak pakai kata pengantar, dia langsung naik dan memukul maka kecepatan menjadi penting. Namun kita tahu mungkin akurasinya tadi yang ini inclusion exclusion error datanya belum sempurna," bebernya.
Ketiga adalah dilema mengenai fleksibilitas dan compliance. Banyak sekali regulasi aturan dibuat dalam situasi normal saat menghadapi situasi extra-ordinary yang membutuhkan kecepatan dan fleksibilitas.
"Oleh karena itu pilihan untuk tetap melakukan sambil memperbaiki akurasi data diambil," katanya.