Menanggapi peristiwa ini, Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan itu merupakan meteorit biasa. Museum Geologi Bandung biasa mengidentifikasinya.
"Itu batu meteorit biasa. Museum Geologi Bandung yang biasa mengonfirmasinya," ungkap Thomas.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa meteorit di Sumut itu merupakan objek yang biasa jatuh dari langit, sama seperti benda luar angkasa lainnya. Menurut Thomas, Museum Geologi Bandung memiliki banyak opsi dari temuan ini, tetapi tidak mengetahui prosedur yang akan dilakukan.
"Jadi Museum Geologi biasanya sekadar mengidentifikasi jenis meteorit. Mungkin pula mengoleksinya. Saya tidak tahu prosedurnya," papar Thomas.
(Fakhri Rezy)