Dia menyebut, kondisi-kondisi di atas juga akan mengarah kepada mega tren kedua yaitu revolusi keahlian. Keahlian tenaga kerja nantinya harus bisa menjawab tantangan perubahan pekerjaan, dimana jika tidak maka pekerja akan mengalami miss match yang jauh lebih besar dibanding saat ini.
"Jika revolusi keahlian tidak diantisipasi, produktivitas tenaga kerja kita tidak akan meningkat, kita tidak mampu bersaing dengan negara-negara lain, sementara itu masyarakat yang tertinggal dan tidak mampu bertransisi tidak akan menikmati kesempatan ini," ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)