JAKARTA - China merupakan negara peringkat satu dalam hal improper payment. Sementara Indonesia berada di peringkat 6. Oleh karena itu, mesti jadi perhatian bila investasi China di Indonesia semakin banyak.
"Dari tahun 2011 sampai 2020, Location of improper payment nomer satu adalah China , disusul Brazil, India, Mexico, Russia, lalu Indonesia. Saya takut when Chinese the become, the biggest investor in Indonesia," ujar Mantan Wakil Ketua KPK jilid IV, Laode M Syarif memaparkan.
Investasi China di Indonesia meningkat 9% pada semester I-2020 yakni menjadi USD2,4 miliar dari USD2,2 miliar pada semester I-2019.
Peningkatan ini membuat Laode khawatir jika China menjadi negara terbesar yang berinvestasi di Indonesia. Karena China merupakan negara dengan tingkat improper payment alias pembayaran tidak benar tertinggi di dunia.
epala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membenarkan data tersebut. "Bahwa benar ada data ini. China ini negara yang ngeri - ngeri sedap juga. Aku jujuran ajalah," kata Bahlil.
Bahlil menjelaskan, dalam hal investasi China merupakan negara yang berani dibanding negara lainnya. Hal ini sangat dibutuhkan dalam investasi di sektor tambang.
Baca Selengkapnya: Rasa Ketakutan ketika China Jadi Raja Investor di Indonesia
(Feby Novalius)