JAKARTA - Forbes telah merilis daftar orang terkaya Indonesia tahun 2020. Ada nama baru dari daftar 50 orang terkaya ini meski ada tekanan akibat pandemi covid19 namun kekayaan para taipan Indonesia belum tergoyahkan.
Pengamat ekonomi dari CORE Indonesia Piter Abdullah mengakui di tengah pandemi saat ini yang mengalami tekanan utamanya adalah dunia usaha. Namun begitu, bukan berarti para orang kaya juga otomatis mengalami penurunan dalam jumlah kekayaannya.
"Para orang kaya tidak banyak terdampak covid19 bahkan cenderung akan terus bertambah kekayaannya. Umumnya orang kaya investasi di pasar keuangan. Mereka sangat pandai memutar uangnya. Justru di tengah krisis umumnya yang kaya bertambah kaya," ujar Piter di Jakarta, Minggu (13/12/2020).
Baca Juga: Fantastis Kekayaan Hashim Djojohadikusumo, Adik Prabowo yang Masuk Daftar Orang Terkaya
Sementara pengamat ekonomi dari Indef Nailul Huda juga menilai beberapa industri memang tidak terdampak covid19. Bahkan ada beberapa sektor yang mengalami kenaikan output malah. Selain itu juga ada beberapa sektor yang dampaknya tidak signifikan.
Para orang terkaya di Indonesia biasanya memiliki bisnis tidak hanya satu melainkan beberapa bisnis. Karena itu disebut juga konglomerasi dan mereka dipanggil konglomerat. Penurunan kinerja bisnis di beberapa perusahaan akan ditutupi oleh beberapa perusahaan yang mengalami kinerja apik saat Pandemi.
"Contohnya pada Hartono bersaudara yang bisnis rokoknya sedikit terganggu akibat penurunan pendapatan masyarakat. Namun tetap masih diuntungkan dari bisnis bank BCA," ujar Nailul.
Maka dari itu dia terus mengingatkan Indonesia membutuhkan pajak kekayaan (wealth tax) dengan sasaran utama konglomerat tersebut. Misalnya dikenakan pajak 1 atau 2%, dan duitnya buat penanganan covid19 jadi bisa bermanfaat.
"Memang pasti akan banyak penolakan dari konglomerat jika ada wealth tax. Misal kalau dari Hartono dikenakan pajak 1% dari Rp560 triliun berarti bisa sekitar Rp5,6 triliun. Lumayan itu buat masyarakat," tambahnya.