JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) segera mengumumkan neraca perdagangan selama November pada hari ini. Neraca perdagangan November diprediksi akan kembali mengalami surplus.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan neraca perdagangan November diperkirakan surplus USD3,11miliar dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat surplus USD3,61miliar.
Baca Juga:Â Ratusan Kasus Trade Remedies Dituduhkan ke RI dalam 25 Tahun Terakhir
"Penurunan surplus perdagangan dipengaruhi oleh laju impor bulanan tercatat 6,89% (month of month/MoM) sementara ekspor diperkirakan tumbuh 1,89% MoM," ujar dia kepada MNC News Portal, Selasa (15/12/2020).
Baca Juga:Â Surplus Neraca Perdagangan karena Solidnya Ekspor RI
Sementara secara laju tahunan, ekspor diperkirakan sebesar 4,95% yoy ditopang oleh kenaikan harga komoditas ekspor Indonesia seperti CPO tercatat naik 14,45% MoM batubara tercatat naik 9,15% MoM dan karet alam tercatat naik 1,90% MoM.
"Peningkatan harga komoditas ekspor juga didukung oleh peningkatan volume ekspor terindikasi oleh tren peningkatan aktivitas manufaktur dari negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat, China dan Jepang," jelasnya.