NEW YORK - Indeks dolar Amerika Serikat (AS) masih tak berdaya, bahkan mendekati posisi terendah dalam dua tahun terakhir pada perdagangan Selasa. Hal tersebut dipengaruhi kemajuan stimulus baru AS dan langkah-langkah bantuan Covid-19 meningkatkan semangat para investor.
Di samping itu, pelemahan dolar dipengaruhi isyarat berkelanjutan bahwa kebijakan moneter Federal Reserve yang akan diputuskan dalam beberapa hari ini.
Baca Juga: Indeks Dolar AS Menguat di Akhir Pekan
Indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang melemah ke level 90,458 atau penurunan terdalam sejak April 2018.
Melansir Reuters, Rabu (16/12/2020), investor mulai menjauj dari mata uang safe-haven seperti dolar, karena anggota parlemen AS segera menyetujui pengeluaran stimulus sebesar USD1,4 triliun. Kemudian kejelasan tentang distribusi vaksin Covid-19 telah membangkitkan selera risiko investor.
Baca Juga: Kedatangan Vaksin Pfizer Bikin Dolar AS Melemah
Sentimen investor yang optimis mendorong indeks utama Wall Street lebih tinggi pada hari Selasa. Apple Inc menjadi perusahaan dengan kenaikan saham paling hingga 5%. Di mana perusahaan berencana untuk meningkatkan produksi iPhone sebesar 30% pada paruh pertama 2021.
Sementara itu, The Fed akan memulai pertemuan dan diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol dan memberi sinyal akan tetap bertahan selama beberapa tahun yang akan datang. Langkah tersebut akan semakin meningkatkan kepercayaan.